WARGA KAMAL MENGELUH AKIBAT JEMBATAN BELUM DIPERBAIKI




Brebes -18 februari 2025,Pena pantura com.  Warga Desa kamal  Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes harus bersusah payah sakaligus bergotong royong membuat jembatan darurat dengan menggunakan kayu dan bambu biar bisa dilewati tetapi jembatan tersebut rusak lagi 

Jembantan penghubung tersebut kini mengalami rusak parah akibat curah hujan sejak 15 januari 2025 kemaren, Sampai sekarang dari pemerintah setempat tak kunjung ada perbaikan.

Mereka harus mempertaruhkan nyawa jika suatu terjadi hal yang tidak diinginkan, karena tidak ada lagi yang bisa membantu mereka untuk beraktifitas sehari-sehari selain jembatan penghubung yang rusak parah.

Ada warga setempat bernama Agung merasa khawatir dgn jembatan yang rusak parah di daerah mereka sewaktu-waktu ambruk. Jembatan yang menjadi akses utama warga untuk beraktivitas, termasuk ke pasar dan kesekolah,apa lagi sering ada colt desel /L 300 yang selalu bawa muatan belanja maupun bawang  kini kondisinya semakin memprihatinkan.

“Jembatan ini jadi jalur utama warga, tapi kondisinya sangat mengkhawatirkan. Kami takut sewaktu-waktu ambruk,” ungkapnya pada awak media kemarin.

Menurutnya  jembatan ini tanahnya sudah sering bergerak karna kondisi tanahnya apa lagi dimusim hujan jembatan sering longsor, untuk sementara kepala desa kamal bp Tasin memberitahukan warganya untuk bergotong royong membuat jembatan dengan alas kayu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua  biar warga bisa beraktivitas. 

“Kami harap pemerintah segera melakukan perbaikan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutup dia.

Sementara itu, Kepala Desa Kamal bp Tasin mengatakan pihaknya sudah berulang kali melakukan perbaikan jembatan ini secara swadaya, bekerja sama dengan warga , juga dibantu Danramil babinsa juga dari kecamatan larangan Kabupaten Brebes, Perbaikan dilakukan dengan cara swadaya masyarakat.

Namun, perbaikan tersebut dinilai belum cukup untuk mengatasi kerusakan yang terjadi. Pihaknya telah mengajukan perbaikan jembatan dan jalan ke pemerintah daerah membutuhkan biaya yang tidak sedikit," ucapnya.

“Harapannya, ada penanganan serius karena dana desa tidak mencukupi untuk perbaikan total. Jembatan ini sangat penting untuk akses masyarakat, terutama anak-anak yang berangkat untuk menimba ilmu disekolah,” tegasnya. (Dede/Andri)

Comments