AMPD Pertanyakan Dasar Hukum Harga Taksir Dikeluarkan Bappenda Kabupaten Brebes
Brebes - penapantura.com - BPHTB dikeluhkan oleh masyarakat dengan kebijakan harga taksir oleh bappenda Brebes yang seharusnya sesuai dengan NJOP tapi Bappenda Kabupaten Brebes menerapkan harga taksir sehingga BPHTB lebih mahal dari NJOP sehingga jadi masalah dan perdebatan di masyarakat, pemeriksaan Desa hingga Kecamatan .
Staf Kecamatan juga merasa bingung ia merasa tidak enak , takut melukai hati dari warga masyarakat, padahal BPHTB baru naik 2024 lalu , warga bertanya Kenapa ada harga taksir yang lebih mahal dari perhitungan NJOP.
Padahal sudah ada ketentuan dari pemerintah sesuai dengan NJOP, dan ada keanehan mengapa dikenakan tarif pajak yang berlaku Mengapa Bapenda Kabupaten Brebes menerapkan harga taksir itu menjadi pertanyaan menarik buat Bappenda Kabupaten Brebes.
Salah satu Ketua Lembaga Swadaya Purwanto menjadi ketua Lembaga Aliansi Masyarakat Peduli Desa disingkat AMPD Kabupaten Brebes.
masyarakat mengeluhkan yang mendapatkan informasi yang sehari-hari bertemu masyarakat, tentang harga taksir yang dikeluarkan oleh Bappenda Kabupaten Brebes.
Purwanto juga menanyakan dasarnya apa, adanya harga taksirnya dimaksudkan oleh Bappenda Kabupaten Brebes.
Sementara hari Senin 10 Februari 2025 Agung Wibowo selaku kepala bidang PBB kantor Badan pendapatan daerah kabupaten Brebes ketika dikonfirmasi membenarkan ada harga taksir yang dikeluarkan oleh Bappeda kabupaten Brebes, Hal ini semata agar target Pendapatan asli daerah bisa tercapai dari sektor BPHTB, paparnya.
Agung Wibowo juga mengatakan bahwa masyarakat bisa mengajukan keberatan dengan harga taksir yang dikeluhkan masyarakat terlalu mahal karena di atas NJOP .
Pihaknya hanya mencari harga yang paling pas untuk diterapkan kepada bidang yang dimaksud ujar Agung Wibowo.
Ia mengatakan bahwasannya harga sebelumnya terekam dalam sistem aplikasi yang sudah ada di Bappenda.
Yang mencontohkan , bisa saja terjadi transaksi Bisa saja sebelumnya NJOP, lebih mahal daripada transaksi sekarang papannya, dulu transaksi 400.000 kenapa sekarang hanya 100.000 paparnya.
Sehingga munculah harga taksiran, ujar Agung Wibowo.[ tgh ]

Comments
Post a Comment